Selasa, 14 Januari 2014

HUBUNGAN INTERNASIONAL


Hubungan Bilateral Indonesia-Korea

A.  Sejarah Singkat Hubungan Bilateral
Sejak pembukaan hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral Indonesia-Republik Korea (Korea Selatan) terus mengalami perkembangan dan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun di berbagai bidang. Hubungan yang erat ini terlihat pada peningkatan pesat kerjasama dalam 5 (lima) tahun terakhir yang tercermin dari semakin bertambahnya ikatan kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang mencakup politik, keamanan, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya.

Dalam konteks hubungan bilateral, Indonesia–ROK berada pada posisi yang saling melengkapi. Kedua negara berpotensi untuk saling mengisi satu sama lain. Di satu pihak, Indonesia memerlukan modal/investasi, teknologi dan produk-produk teknologi. Di lain pihak, ROK memerlukan sumber alam/mineral, tenaga kerja dan pasar Indonesia yang besar. ROK merupakan alternatif sumber teknologi khususnya di bidang heavy industry, IT dan telekomunikasi.

B.  Kerjasama dan Hubungan Politik
Hubungan bilateral RI-ROK berkembang dengan baik, hal ini antara lain ini dapat terlihat pula dengan tingginya tingkat saling kunjung antar pemimpin kedua negara seperti :
a.Kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk menghadiri APEC Economic Leaders Meeting di Busan, ROK pada tanggal 18–19 November 2005.
b. Kunjungan Kenegaraan Presiden ROK, Roh Moo-hyun ke Indonesia pada tanggal 3-5 Desember 2006.
c.Kunjungan Kenegaraan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono ke Seoul pada tanggal 23-25 Juli 2007.
d.Kunjungan Wakil Presiden RI untuk menghadiri Pelantikan Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak  pada tanggal 23-26 Februari 2008.
e.Kunjungan Presiden ROK, Lee Myung-bak ke Indonesia pada tanggal 6-8 Maret 2009.
f.Kunjungan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono untuk menghadiri ASEAN-ROK Commemorative Summit di Jeju Islands, Korea pada tanggal 1-2 Juni 2009.
    C. Kerjasama Bidang Pendidikan
Kerjasama di bidang pendidikan khususnya kerjasama antar perguruan tinggi di kedua negara tampak terus meningkat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.  Perkembangan yang signifikan tersebut terlihat dengan ditandatanganinya MOU bidang Pendidikan oleh Menteri Pendidikan Nasional RI dan Menteri Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ROK, dan dengan semakin tingginya jumlah kunjungan baik dari departemen terkait (dalam hal ini Depdiknas RI) maupun dari perguruan tinggi di Indonesia ke Korsel.
Selama tahun 2008, terjadi peningkatan kunjungan delegasi Indonesia ke institusi-institusi pendidikan di ROK, antara lain yaitu:
a.Kunjungan tim Fakultas Psikologi UGM ke Seoul National University, yonsei University, dan South Korea University, tanggal 12-18 Mei 2008
b.Kunjungan studi lapangan rombongan mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan, tanggal 27 Mei 2008
c.Kunjungan rombongan siswa SMA Muhammadiyah I Yogyakarta ke Gumi Middle School dalam rangka sister school, tanggal 31 Mei 2008
d.Kunjungan rektor dan wakil rektor Universitas Kristen Indonesia ke Yonsei University dalam rangka menghadiri “Asia Pacific Professional Leaders in Education Conference and Exhibition (QS-APPLE)”, tanggal 9-11 Juli 2008
e.Kunjungan rombongan siswa dan guru dari kota Surabaya dalam rangka kerjasama dengan Busan Design School, Busan International Junior High School, Busan Senior High School, tanggal 28 Juli – 8 Agustus 2008
f.Kunjungan 7 orang staf Direktorat Pembinaan Pendidik, Ditjen PMPTK Depdiknas, ke Hansan Middle School dan Seoul Metropolitan Office of Education, tanggal 9-12 Desember 2008
g.Kunjungan 10 orang siswa SMP Indonesia dalam rangka partisipasi dalam International Junior Olympiad di Changwon, tanggal 8-16 Desember 2008
h.Kunjungan 2 orang staf SEAMOLEC ke Pukyong National University, Busan, tanggal 17-19 Desember 2008
i.Kunjungan 20 orang siswa dan guru SMA Negeri 1 Kebomas Gresik dalam rangka kerjasama sister school dengan Woonam Middle School, Gwangju, tanggal 18-24 Desember 2008
j.Kunjungan delegasi dari Pemda Surabaya ke Busan untuk mengembangkan kerjasama bidang ekonomi dan pendidikan antara kota Surabaya-Busan dalam kerangka sister city pada Desember 2008.
Bentuk kerjasama yang umum antara universitas di Indonesia dan universitas di Korea adalah dalam bentuk sister university.  Kerjasama sister university yang ada, menurut data KBRI Seoul, saat ini antara lain:
a.Hankuk University of Foreign Studies – UGM (1996)
b.Pusan University of Foreign Studies – Universitas Bung Hatta (1996)
c.Yonsei University – IPB (1996), Universitas Indonesia
d.Woosong University (sebelumnya bernama Joongkyung Sanup) – UGM (1996), Universitas Surabaya, Universitas Katolik Atmajaya, ITB, Universitas Nasional
e.Dongseo University (Busan) – Universitas Kristen Petra (1996)
f.Yongsan University (Busan) – Universitas Padjajaran (2004)
g.Chungang University – Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta
h.Ajou University (Suwon) – Universitas Padjajaran
Disamping sister university, juga terdapat berbagai kerjasama dalam bentuk exchange program, joint research, dan seminar bersama.  Beberapa MOU yang telah ditandatangani dalam kerangka kerjasama universitas antara lain:
a.   Han Seo University–UGM
b.Kyungnam University–UGM
c.Kangnung National University–UGM
d.Kyung Hee University–UGM
e.Yonsei University – UI
f.Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) – Universitas Hasanuddin
g.Baek Che University – Universitas Diponegoro
h.Pukyong National University – Universitas Diponegoro
i.Kongju National University – Universitas Padjajaran
j.Konkuk University – IPB
k.Korea University – Universitas Brawijaya
Pemerintah ROK juga melakukan kerjasama dalam rangka pengajaran Bahasa Indonesia yang diadakan dengan mengundang dosen-dosen dari UI dan UGM (bergantian) untuk mengajar sebagai visiting professor native speaker(PUFS).  Selain UI dan UGM, PUFS di Busan juga pernah bekerjasama dengan Universitas Andalas untuk penyediaan tenaga pengajar.  Beberapa universitas di ROK yang memiliki program studi Bahasa Indonesia adalah:
a.Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), Seoul
b.Woosong University, Daejon
c.Pusan University of Foreign Studies (PUFS), Busan
d.Yongsan University, Busan
Selama tahun 2009, juga terdapat beberapa kali kunjungan dari Indonesia ke ROK, antara lain pada bulan Februari 2009 kunjungan pejabat Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dan 50 Kepala Sekolah Menengah Kejuruan dari seluruh Indonesia untuk melakukan “benchmarking” guna merintis pengadaan sekolah bertaraf internasional di Indonesia.  Pada bulan Maret 2009, sebagai kelanjutan pengadaan “benchmarking’ tersebut, sebanyak 18 orang Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (pilihan) dari seluruh Indonesia berkunjung ke beberapa instansi kejuruan maupun Kementeria Pendidikan ROK.
Mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di ROK sebagian merupakan bagian dari program pertukaran pelajar/mahasiswa, penerima beasiswa dari instansi/lembaga di Indonesia (tugas belajar), beasiswa dari Pemerintah Korea, beasiswa universitas, dan perusahaan swasta.  Umumnya, mereka mengikuti program S-2 dan S-3, meskipun dalam 2 tahun terakhir mulai terjadi peningkatan jumlah mahasiswa yang mengambil program pendidikan setara S-1.  Menurut data tahun 2004, jumlah mahasiswa Indonesia di ROK mencapai 70 orang.  Sebaliknya, data tahun 2008 menunjukkan, jumlah mahasiswa ROK yang mengambil visa belajar di Indonesia mencapai 227 orang.




Sobat sedang membaca artikel tentang HUBUNGAN INTERNASIONAL. Silahkan baca artikel Anan Ilhamy Bachtiar Tentang
Description: HUBUNGAN INTERNASIONAL
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: HUBUNGAN INTERNASIONAL

ADDTHIS

Follow Us